Rabu, 29 Agustus 2018

faktor risiko penyakit jantung

faktor risiko penyakit jantung

 Perlu diketahui bahwa penyakitjantung dapat dihindari dengan cara meminimalkan beberapa faktor risikonya. Faktor risiko penyakit jantung terdiri dari faktor yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan.

Faktor risiko yang dapat dikendalikan, yaitu:
  • Merokok
  • Konsumsi alkohol
  • Konsumsi makanan tinggi lemak, garam, gula dan kolesterol
  • Tekanan darah tinggi
  • Kadar kolesterol darah tinggi
  • Obesitas
  • Kurangnya aktivitas fisik
  • Stres
Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan, yaitu:
  • Usia
  • Jenis kelamin
  • Riwayat penyakit jantung dalam keluarga
Selain melakukan pengendalian faktor risiko, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui gejala-gejala penyakit jantung sejak awal. Pada permulaan, gejala penyakit jantung mungkin bisa tidak dirasakan sama sekali. Gejala akan lebih terasa pada keadaan adanya serangan jantung. Meskipun, penyakit jantung sangat beragam jenisnya, namun biasanya beberapa gejala yang muncul dapat serupa. Berikut beberapa gejala penyakit jantung yang patut Anda kenali.
1. Nyeri dada.
Nyeri dada akibat penyakit jantung biasa dikenal dengan istilah angina pectoris. Gejala ini menjadi gejala khas dari penyakit jantung. Hal ini terjadi akibat asupan oksigen ke otot jantung tidak cukup. Biasanya nyeri yang dialami sulit dilokalisir oleh penderitanya. Nyeri dada yang dirasakan seperti ditekan, ditindih, terasa berat, dan tumpul.
2. Rasa tidak nyaman di bagian tubuh atas
Rasa tidak nyaman atau nyeri juga dapat dialami di area lengan kiri, bahu, leher, rahang, hingga punggung. Pada lengan dapat dirasakan sensasi berat. Akibatnya lengan sulit digunakan untuk beraktivitas.
3. Sesak napas
Ketika ada masalah pada jantung Anda, gejala yang bisa muncul yaitu sesak napas.  Sesak napas yang terjadi bisa dialami secara bersamaan dengan nyeri dada. Selain itu, sesak napas akan semakin berat ketika Anda beraktivitas dan merasa lebih baik saat istirahat. Pada akhirnya, Anda akan mudah merasa lelah saat beraktivitas.
4. Pusing atau kliyengan
Perasaan pusing atau kliyengan dapat dirasakan ketika Anda mengalami penyakit jantung. Ketika ada kelainan di salah satu bagiannya, jantung tidak bisa memompa darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, termasuk ke otak. Jika ini terjadi, maka dapat menimbulkan perasaan pusing atau pun kliyengan.
5. Mual dan keringat dingin
Pada penyakit jantung, saat jantung kekurangan oksigen dapat menimbulkan kondisi iskemia atau tidak cukupnya suplai oksigen ke organ. Keadaan ini akan memicu terjadinya pengeluaran keringat berlebih dan penyempitan pembuluh darah. Pada akhirnya, kondisi tersebut dirasakan sebagai keringat dingin oleh penderitanya. Selain itu, keadaan iskemia dapat menimbulkan gejala mual hingga muntah.
Gejala-gejala penyakit jantung mungkin memang tidak mudah untuk dideteksi. Namun, alangkah baiknya bila Anda mengenali sejumlah gejala tersebut. Jika Anda mengalami salah satunya, segera periksakan diri Anda ke dokter. Lakukan juga pemeriksaan kesehatan secara rutin, termasuk menilai fungsi kerja jantung Anda. Selain itu, perhatikan pula faktor risiko yang harus dihindari agar dapat membantu dalam melindungi Anda dari penyakit jantung.

Selasa, 28 Agustus 2018

tanda sudah minum kopi terlalu banyak:

Bagi Anda pecandu kopi, perhatikan gangguan kesehatan yang akan muncul berikut ini, sebagai tanda bahwa Anda sudah minum kopi terlalu banyak:

1. Perasaan cemas

Kopi sering kali menjadi teman setia di kala Anda merasa stres akan deadline pekerjaan atau lembur di kantor. Namun, The National Institute of Mental Health di Amerika Serikat menyarankan bagi Anda yang sering mengalami gangguan cemas untuk menghindari kopi ataupun minuman berkafein.
Kafein dapat memperparah kecemasan dan membuat Anda tidak dapat tertidur pulas atau mencetuskan respon flight or fight tubuh. Jadi bagi Anda yang merasa cemas, bisa jadi kopi yang Anda minum sudah terlalu banyak.

2. Sakit perut

Anda mengalami nyeri perut terutama di area ulu hati? Bisa jadi kopi yang Anda minum merupakan penyebabnya. Kopi dapat merangsang peningkatan asam lambung dan mencetuskan keluhan nyeri di ulu hati.
Solusinya jika Anda memiliki riwayat sakit mag, sebaiknya hindari minum kopi berlebihan. Usahakan juga untuk makan terlebih dahulu sebelum minum kopi.

3. Jantung berdebar

Keluhan jantung berdebar salah satunya dapat disebabkan oleh konsumsi kopi yang berlebihan. Kandungan kafein yang terdapat di dalam kopi menyebabkan beberapa kasus keluhan jantung berdebar yang berujung pada keluhan pusing berputar dan pingsan. Jadi jika Anda mengalami keluhan jantung berdebar, sebaiknya hindari sama sekali minum kopi.

4. Diare

Pada beberapa orang, kopi memiliki efek laksatif dan dapat membuat Anda buang air besar lebih sering, bahkan mengalami diare. Menurut The International Foundation for Functional Gastrointestinal Disorders, minum kopi lebih dari 2 cangkir sehari dapat meningkatkan risiko Anda mengalami diare.
Jadi bila frekuensi Anda bolak-balik ke kamar mandi meningkat, saatnya Anda untuk mengurangi konsumsi kopi.

5. Insomnia

Ketika Anda butuh terjaga semalaman, kopi sering menjadi pilihan utama. Namun, terlalu banyak minum kopi justru akan membuat Anda susah tidur. Menurut Mayo Clinic di Amerika Serikat, kopi dapat bertahan di dalam tubuh selama 14 jam.
Jadi, minum kopi secara berlebihan tentu dapat membuat Anda susah tidur, terbangun di malam hari, hingga menurunkan kualitas tidur. Akan lebih baik bila Anda minum kopi di pagi atau siang hari saja.

6. Sakit kepala

Kafein (dengan dosis yang sesuai) dapat membantu meringankan nyeri kepala yang Anda alami. Oleh karena itu, tak heran kafein sering kali menjadi kandungan obat anti nyeri yang dijual di pasaran.